Minggu, Agustus 01, 2010

Menghitung mundur,...


Ehm,.. aku pun pada akhirnya berani berkata mundur pada dirimu. Jujur ku pun aneh karena ringan yang ku rasakan dan menikmati tiap moment-moment bersama mu sampai pada tanggal yang ditentukan dengan berharap bahwa kau pun akhirnya menyadari semua kejadian ini.
Tahu kan bahwa Tuhan mu sangat sayang kepadamu, tetapi permasalahan yang ada apakah kau merasakan itu. Apabila masih ada mainstream dunia, maka kau pun tak akan pernah menyadari.
Seandainya kau peka dengan sejuta sindiran dah bahkan aku pun pernah membuka wacana kejujuran padamu, tetapi apakah sebegitu tulinya kah pola pikirmu dengan selalu berada pada garis aman dan nyaman mu.
Maaf, kali ini aku berkhianat dan keluar dari garis benteng terdepan mu untuk melangkah sendiri sehingga garis lingkaran itu terbuka dan kau pun harus bersiap dalam waktu hitungan bulan.
Aku masih sayang dan kasihan kepadamu karena masih adanya toleransi waktu yang diberikan untuk persiapanmu. Dan masih ku bertanya mengapa kau masih menyibukkan diri dengan sejuta ramuan racun dan angin surga sehingga ku kembali karena semua sia-sia pada saat ini untuk menutupnya kembali.
Sekarang,. aku hanya ingin menjadi penonton untuk yang terakhir kali dengan memilih duduk paling belakang sampai pada waktunya aku kan berdiri dan berbalik kearah pintu keluar theater karena telah cukup bagi ku dan kau yang harus memecahkan teka teki itu sendiri....

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails