"Selamat untuk kamu dengan sejuta kekaguman akan kamu,.. thanks karena kamu telah mengenalkan aku dengan segudang banyak talent dan akhirnya tersadar bahwa semua proses tidak ada yang akan langsung ke lantai 10 atau 30,..." kusertakan ucapan selamat ini untukmu, Mba
Sekarang pun saya berada pada sebuah persimpangan jalan dengan selalu positif thinking bahwa saat ini adalah jeda untuk beristirahat sejenak, me-rewain dan memaknai semua yang terjadi. Memilah dan memilih akan kepentingan yang terpusat lebih luas dari sebelumnya. Berfikir bahwa kebersamaan adalah sebuah keberanian untuk melangkah bersinergi dengan komunitas yang ada.
Disudut ini pun aku masih bertanya dan mencari makna akan alur-Mu, Sang Yang Maha. Sebuah alur yang harus dilalui dan tersadar bahwa sekarang adalah waktunya kembali ke titik awal dengan dimensi rasa yang mungkin telah Kau siapkan untuk harus dilalui dan bukan untuk dihindari. Serta mengerti bahwa tiap-tiap peran telah Kau pilihkan akan Mu.
Apakah ini adalah pembelajaran akan sebuah eksistensi yang lebih dalam sehingga kan tercipta roh akan nilai keberadaan sehingga bukan hanya sebuah desain datar yang nanti akan tercipta? Bahwa eksistensi dapat tercipta dengan cara apapun juga dengan rasa sebagai radar akan keberadaannya? Karena aku tersadar bahwa desain bukanlah hanya sebatas estetika dan fungsional.
Diantara dua pilihan akan sebuah tenggang rasa, toleransi dan bersinergi dengan tujuan yang lebih sakral akan dia dan lingkungan sekitar. Karena talent dan desain dapat tercipta dengan media apa pun dan lebih bermakna karena penempaan rasa yang diharuskan expert dalam waktu cepat seperti jet coaster.
Sang Yang Maha, kuatkan aku akan proses ini dan tahapan ini walaupun pada akhirnya hanya Engkau Sang Penentu,.. Tapi, aku yakin akan-Mu bahwa Engkau Sang Pengabul Permohonan,..:)
